Termasuk jenis liar, yuk intip cara tepat merawat ikan cupang sawah. Demam cupang kembali dialami oleh masyarakat tanah air beberapa saat belakangan. Bahkan ada pula yang melakukan lelang karena populernya ikan dengan nama latin Betta sp ini. Salah satu yang termasuk populer untuk dipelihara yaitu ikan cupang sawah, yang termasuk sebagai jenis liar. Seperti apa jenis ikan cupang satu ini ? Yuk simak ulasannya berikut.

Mengenal Cupang Sawah
Cupang sawah yang mulai banyak dikenal oleh masyarakat memiliki nama latin yaitu trichopsis vitata, yang mana sejatinya termasuk ke dalam spesies gurami. Ikan ini juga memiliki rongga labirin seperti ikan cupang pada umumnya, atau insang kedua yang berguna untuk mengambil oksigen di permukaan air.
Di samping itu, bentuknya juga kecil tidak seperti gurami, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai ikan cupang saat ditemukan di alam liar. Maka dari itu, saat ini banyak yang memberi istilah betta vitata terhadap cupang sawah tersebut. Bahkan cupang sawah menjadi salah satu cupang hias yang banyak dipelihara di akuarium oleh masyarakat.
Ciri Ciri Cupang Sawah
Ciri ciri ikan cupang sawah memiliki tubuh yang berukuran maksimal 5 cm, namun jika dipelihara dengan baik di akuarium bisa mencapai sekitar 7 cm. Yang menjadi keistimewaan dari ikan cupang satu ini adalah matanya yang menyala berwarna biru. Selain itu, di ujung ujung siripnya juga terdapat warna biru yang senada dengan mata.
Namun warna biru di sirip cupang sawah tidak begitu terlihat di siang hari. Warna tersebut akan terlihat jelas ketika malam saat disorot dengan lampu, dimana cupang sawah akan terlihat seperti neon tetra dengan mata menyala. Untuk membedakan cupang sawah jantan dan betina, terbilang cukup sulit apabila masih anakan.
Kendati demikian, saat sudah dewasa akan mudah untuk membedakannya. Pasalnya ikan betina akan memiliki biang telur di bagian perut. Selain itu, cupang sawah betina umumnya memiliki warna yang cenderung lebih gelap dibandingkan pejantan. Meski jika dilihat sepintas lalu tidak begitu jauh berbeda.

Cara Merawat Cupang Sawah
Karena termasuk jenis liar, cupang sawah memiliki harga yang semakin mahal. Sehingga banyak yang meliriknya untuk dipelihara di akuarium. Agar bisa hidup lebih lama dan panjang, tentu terdapat cara perawatan tepat yang harus dilakukan pada ikan cupang sawah tersebut. Dalam hal ini, cara merawatnya sebenarnya tidak begitu jauh berbeda dengan ikan cupang lainnya.
Seperti anda perlu menyiapkan akuarium dengan ukuran cukup besar dan luas, apalagi jika berkaca pada habitat aslinya yang ada di sawah, rawa, dan lain sebagainya. Akuarium yang berukuran memadai akan membuat ikan cupang bisa lebih aktif dan lincah bergerak, sehingga tidak stres dan gampang sakit atau lesu.
Anda juga bisa menggunakan filter dan heater guna memperoleh air bersuhu ideal, yang sesuai habitat asli dari cupang tersebut. Nantinya filter akan berguna untuk menyaring amonia maupun racun lainnya yang ada di dalam air, termasuk kotoran yang mengapung. Sehingga akuarium tetap bersih dan membuat ikan cupang merasa nyaman.
Di samping itu, jika memiliki dua ekor pejantan sebaiknya dipelihara dalam akuarium terpisah. Pasalnya meski ikan cupang sawah sejatinya masuk ke dalam kelas gurami, namun ikan satu ini juga terkenal teritorial terlebih pejantan. Jika memiliki akuarium yang cukup luas, maka satu ekor pejantan bisa digabungkan dengan satu ekor betina.
Dengan keunikan yang dimiliki oleh cupang sawah dan cara perawatannya yang tidak jauh berbeda dari cupang pada umumnya, membuat banyak orang berusaha memelihara jenis ikan satu ini. Apalagi karena termasuk ikan liar, harganya terus melambung tinggi. Tidak heran jika para breeder menjadikannya sebagai salah satu cupang favorit.