Kucing hutan Kalimantan memiliki ciri fisik yang unik dan membuat banyak orang ingin memilikinya. Kucing ini sangat jarang dijual di pasaran karena terdapat undang-undang yang melarang penangkapan hewan ini. Bagi kamu yang memiliki atau ingin sekedar tahu mengenai kucing hutan satu ini, kamu dapat menyimak informasi berikut.
Sejarah Kucing Hutan Kalimantan
Kucing memiliki habitat di alam liar dan hampir tersebar di seluruh tempat di dunia kecuali di kawasan kutub. Kucing yang memiliki habitat di dalam hutan seringkali menjadi incaran para konsumen dan diperdagangkan secara ilegal.
Kasus tersebut telah banyak terjadi di seluruh dunia, salah satunya yaitu kucing hutan Kalimantan yang banyak diburu. Akibatnya, jumlah dari kucing hutan ini menurun seiring berjalannya waktu. Hal inilah yang menyebabkan kucing di hutan Kalimantan menjadi langka.
Kucing hutan diperdagangkan karena memiliki nilai jual tinggi dan motif rambut yang tidak biasa, unik, dan menarik. Sebab itu, banyak pemburu yang menangkap dan menjual kucing ini tanpa izin. Padahal pemerintah telah membuat undang-undang tentang larangan tersebut.
Berkurangnya jumlah kucing hutan di Kalimantan juga disebabkan akibat kebakaran yang hampir membunuh separuh spesies hutan. Selain itu, penggundulan hutan sebagai lahan pertambangan atau perkebunan juga dapat mempengaruhi jumlah kucing hutan.
Sifat dan Karakter Kucing Hutan Kalimantan
Rambut yang Unik
Kucing yang hidup di hutan Kalimantan memiliki bulu rambut yang sangat halus dan lembut. Inilah yang menjadi perbedaan antara kucing hutan dengan kucing lainnya. Rambut pada kucing hutan Kalimantan memiliki motif yang menyerupai macam ataupun macan tutul.
Bagian bawah tubuh kucing hutan ini memiliki corak tutul dan berwarna coklat tua ataupun berwarna kehitaman. Uniknya rambut yang dimiliki kucing hutan semakin menarik para konsumen untuk menjadikannya sebagai peliharaan.
Bentuk Tubuh
Kucing hutan yang ada di Kalimantan memiliki postur atau perawakan yang pendek dengan corak. Kucing ini memiliki sedikit kemiripan dengan macan tetapi berbeda secara genetik. Kucing hutan Kalimantan memiliki ciri unik yang terletak pada ekornya.
Ekor pada kucing hutan memiliki ukuran yang lumayan panjang, bahkan bisa lebih panjang dari ukuran tubuhnya. Selain itu, kucing ini juga memiliki bentuk kaki yang sedikit pendek dengan telapak kaki yang lumayan lebar.
Hidup Menyendiri
Kamu tidak akan menemukan dan melihat kucing hutan Kalimantan yang berkelompok maupun bergerombol. Hal ini dikarenakan, kucing hutan memiliki sifat yang lebih tertutup dan cenderung pemarah.
Sifat introvert inilah yang menjadikan kucing hutan sulit didekati dan sulit untuk dijinakkan. Tetapi, hal ini malah menjadi sesuatu yang menantang bagi konsumen yang menyukai kucing dengan sifat lumayan liar.
Siklus Hidup
Kucing hutan mengalami masa mengandung selama 70 hari atau 2 bulan lebih lamanya. Kucing yang tinggal di hutan Kalimantan ini biasanya melahirkan 2 sampai dengan 4 ekor anak. Setelah lahir, anak kucing baru bisa membuka mata sesudah 10 hari.
Pada masa itu juga anak kucing mulai mencari mangsa untuk kelangsungan hidupnya. Kucing dianggap telah dewasa bila umurnya mencapai usia 13 bulan. Hewan ini biasanya diburu pada saat usia mereka menginjak usia 3 sampai 4 bulan. Hal ini dikarenakan kucing belum terlalu aktif dan ganas layaknya kucing dewasa.
Cara Merawat Kucing Hutan Kalimantan
Menyediakan Tempat Khusus
Kucing hutan adalah salah satu hewan yang hidupnya aktif di malam hari atau disebut dengan hewan nokturnal. Sehingga kita harus dapat berjaga disaat kucing hutan Kalimantan ini aktif di malam hari. Jika kita tidak dapat menjaganya di malam hari, maka kamu harus membuatkan tempat yang khusus untuk si kucing bermain.
Dengan membuatkan suatu tempat yang khusus seperti di halaman rumahmu atau di mana pun yang sekiranya tidak membahayakan, kamu tidak perlu berjaga sampai malam hari. Sediakan juga tempat untuk kucing kesayanganmu makan.
Selalu Periksa Kesehatan
Jangan kamu kira kucing hutan yang tinggal di hutan tidak akan terkena penyakit. Kucing hutan Kalimantan juga dapat terkena penyakit, sehingga kamu harus selalu memeriksakan kondisinya. Mengunjungi dokter hewan atau pet shop untuk memeriksakan kondisi kucing, setelah itu kucing akan diberikan vaksin.
Untuk selalu menjaga kesehatan si kucing, kamu harus selalu membersihkan lingkungannya seperti di kandangnya. Kamu juga harus selalu mengontrol makanan apa saja yang kucing makan. Karena jika terjadi salah makan, kucing dapat mengalami keracunan sehingga membuat kesehatan si kucing menurun.
Memberi Makan
Hal penting jika kamu memelihara kucing hutan Kalimantan adalah pemberian makan. Berilah makanan yang sesuai dengan makanannya di hutan. Jangan berikan makanan kucing pada umumnya secara langsung ke kucing hutan. Karena biasanya di habitatnya, kucing hutan memakan daging.
Harga dari kucing hutan ini cukup mahal dan perawatannya pun cukup mahal. Seperti memberinya daging yang memiliki harga yang lumayan mahal. Untuk menghemat biaya, kamu dapat mencampurkan daging dengan makanan kucing kemasan. Tetapi jangan langsung memberikannya makanan kucing kemasan, berikan secara bertahap.
Jenis Kucing Hutan Kalimantan
Kucing Merah Kalimantan
Kucing merah Kalimantan atau disebut juga dalam bahasa inggrisnya bornean bay cat adalah salah satu jenis kucing hutan Kalimantan. Kucing hutan ini ada spesies endemik yang hanya dapat dijumpai di hutan Kalimantan. Kucing merah ini disebut juga sebagai nenek moyang dari jenis kucing emas Asia.
Kucing merah Kalimantan memiliki bulu yang berwarna coklat kemerahan dan warna coklat ke abu-abuan. Bagian kepalanya memiliki warna bulu yang lebih cerah dibandingkan dengan warna bulu di badannya. Kucing ini memiliki badan yang cukup panjang hingga mencapai ukuran 55 cm. Berat Tubuhnya bisa mencapai angka 2,3 sampai 4,5 kg. Ekor yang tumbuh pada kucing ini bisa mencapai 35 cm.
Kucing Macan Dahan Kalimantan
Kucing macan dahan Kalimantan adalah salah satu jenis kucing hutan yang dilindungi. Pasalnya yang kian kini jumlahnya semakin berkurang. Hal ini dikarenakan habitatnya yang setiap tahunnya berkurang luasnya.
Kucing dahan ini memiliki persebaran yang cukup jauh, mulai dari wilayah Asia Tenggara, Indocina, Tiongkok, Bahkan sampai ke India. Sejak tahun 2006, keberadaan kucing dahan di Tiongkok dikatakan sebagai hewan yang sudah punah. Keberadaan kucing satu ini hanya dapat ditemukan di beberapa daerah dan Kalimantan saja.
Kucing macan dahan Kalimantan memiliki ukuran tubuh yang sedang dengan panjangnya yang dapat menyentuh angka 95 cm. Bulunya dilengkapi dengan warna abu-abu kecoklatan dengan totol hitam. Kucing ini memiliki ukuran kaki yang tidak terlalu panjang dengan ekornya yang panjang dengan bintik hitam.
Itulah informasi mengenai kucing hutan Kalimantan. Dengan keberadaannya semakin berkurang kucing hutan ini menjadi salah satu hewan yang sangat dilindungi.